Bank Daur Ulang GMBA Kumpulkan 3,051 Ton Sampah Anorganik di 2024

Meski baru memulai perjalanannya selama setahun, Bank Daur Ulang GMBA berhasil mengumpulkan sampah anorganik yang dapat didaur ulang sebanyak 3.051,8 kg sepanjang tahun 2024. Inisiatif ini menjadi bagian dari upaya umat GMBA untuk mengurangi beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan menjalankan Ajaran Sosial Gereja.

Dampak krisis ekologi semakin mengancam kehidupan manusia. Di Yogya sendiri, persoalan sampah terus mengemuka sejak pemerintah memutuskan menutup TPA Piyungan karena sudah tidak bisa menampung sampah.

Dengan kondisi ini, Ajaran Sosial Gereja mengenai kesadaran merawat dan menjaga Bumi sebagai rumah kita bersama menjadi kian relevan. Seruan Paus Fransiskus yang termuat dalam ensiklik Laudato Si tersebut mengajak komitmen dan keterlibatan semua pihak untuk mengatasi krisis ekologi yang terjadi.

Sebagai bentuk gerakan kolektif umat GMBA menjawab seruan Bapa Suci, Bank Daur Ulang GMBA memulai kegiatan pada Januari 2024. Setiap bulan pada minggu ke-2 dan ke-4, umat dapat mengumpulkan sampah anorganik seperti kertas, plastik, logam, kaca, dan minyak jelantah ke gereja. Semua bahan daur ulang ini kemudian diambil mitra pengepul dan diteruskan ke tempat-tempat daur ulang.

Paguyuban Ibu-Ibu Stasi memilah botol plastik dari Rumah Botol di gereja

Selain itu, Bank Daur Ulang GMBA juga menyediakan dua “Rumah Botol” yang terletak di halaman depan dan belakang gereja. Kehadiran Rumah Botol ini diharapkan dapat melatih umat terbiasa memilah sampah anorganik, dimulai dari botol plastik bekas minuman. Saat Rumah Botol sudah penuh, Paguyuban Ibu-Ibu Stasi akan mengosongkannya, memisahkan tutup serta label kemasan dari botol, sehingga botol plastik dapat memperoleh harga yang lebih tinggi dari mitra pengepul.

Kegiatan Bank Daur Ulang GMBA selalu diinformasikan melalui pengumuman di gereja dan koordinator masing-masing lingkungan. Berkat upaya ini, puji Tuhan kegiatan Bank Daur Ulang mendapat respons yang cukup positif. Hingga Desember 2024, sudah 15 lingkungan dari 17 lingkungan yang berpartisipasi mengumpulkan bahan daur ulang.

Sepanjang tahun 2024, Bank Daur Ulang GMBA berhasil mengumpulkan lebih dari 3 ton sampah anorganik untuk didaur ulang. Total keseluruhan sampah anorganik yang dikumpulkan mencapai 3.051,8 kg, terdiri dari 1.632,65 kg kertas, 772 kg plastik, 291,4 kg logam, 150,95 kg kaca, 171,5 kg jelantah, dan 33,3 kg sampah anorganik kategori lainnya (oli bekas, televisi, lampu LED).

Seluruh pengelola Bank Daur Ulang GMBA berharap di tahun 2025 semakin banyak umat yang terlibat dalam kegiatan ini, sehingga menjadi bagian solusi permasalahan sampah di Yogya dan Bumi terjaga kelestariannya. Ayo pilah sampah dari rumah, dan setorkan ke Bank Daur Ulang GMBA setiap minggu ke-2 atau ke-4 di gereja!

Pertemuan Pengurus Lingkungan Santo Stefanus Stasi Maria Bunda Allah Maguwo Paroki Marganingsih Kalasan

Pada tanggal 15 Januari 2025, pengurus Lingkungan Santo Stefanus Stasi Maria Bunda Allah Maguwo Paroki Marganingsih Kalasan mengadakan pertemuan penting di rumah Bapak Franz Sarjiyana, Ketua Lingkungan Santo Stefanus. Pertemuan ini dihadiri oleh 13 orang pengurus lingkungan dan bertujuan untuk membahas program kerja Lingkungan Santo Stefanus sepanjang tahun 2025. Berbagai rencana kegiatan yang berfokus pada spiritualitas, pelayanan, dan tanggung jawab sosial di gereja dan masyarakat sekitar dibahas dengan penuh semangat.
Agenda Pertemuan
Pertemuan dimulai dengan sambutan dari Bapak Franz Sarjiyana, yang mengingatkan para pengurus tentang pentingnya kerjasama dan koordinasi dalam menjalankan program kerja lingkungan. Pada kesempatan ini, berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan sepanjang tahun 2025 dibahas secara mendetail, dan setiap pengurus diberikan penjelasan mengenai peran serta tanggung jawabnya dalam mendukung kelancaran kegiatan tersebut.
Program Kerja Lingkungan Santo Stefanus 2025
1. Ibadat Lingkungan Salah satu agenda utama yang dibahas adalah ibadat lingkungan, yang menjadi bagian penting dari kehidupan rohani di Lingkungan Santo Stefanus. Ibadat lingkungan diharapkan menjadi sarana untuk mempererat kebersamaan dan meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar, serta menjadi bentuk ungkapan syukur dan doa bagi kelestarian alam.
2. Misa Lingkungan Program kerja lainnya adalah misa lingkungan yang akan dilaksanakan secara rutin. Misa lingkungan menjadi kesempatan untuk memperdalam iman sekaligus memperkuat rasa kebersamaan antar anggota lingkungan.
3. Tugas-Tugas Rutin di Gereja Stasi Pengurus lingkungan juga membahas tugas-tugas rutin yang harus dijalankan di Gereja Stasi Maria Bunda Allah, seperti:
o Koor: Melaksanakan tugas sebagai koor dalam misa-misa yang diadakan di gereja.
o Among Tamu: Menyambut dan melayani tamu yang datang ke gereja.
o Scanner: Menyediakan layanan scan bagi umat yang membutuhkan.
o Jaga Teks Misa: Mengelola dan menjaga kelancaran pelaksanaan teks misa.
o Tata Bunga: Bertanggung jawab atas penataan bunga di gereja, menciptakan suasana yang indah dan penuh berkat.
o Koor Wilayah: Mengorganisir koor di tingkat wilayah untuk misa dan kegiatan lainnya.
4. Kegiatan-Kegiatan Spesial Selain kegiatan rutin, pengurus juga merencanakan berbagai kegiatan spesial untuk tahun 2025, yang diharapkan dapat memperkuat solidaritas umat, serta mengembangkan kehidupan spiritual mereka. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain:
o Bulan Maria dan Bulan Rosario: Menjadi waktu khusus untuk mendoakan dan merayakan kedekatan umat dengan Bunda Maria.
o Ruwahan: Merayakan tradisi budaya lokal yang menggabungkan doa untuk leluhur dengan kegiatan sosial di lingkungan sekitar.
o Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN): Mengadakan kegiatan yang berfokus pada pembacaan dan pemahaman Kitab Suci secara lebih mendalam.
o Aksi Puasa Pembangunan (APP): Melakukan aksi sosial dan penggalangan dana untuk mendukung pembangunan dan kegiatan sosial di gereja serta masyarakat.
Penutupan
Pertemuan ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh salah satu pengurus. Doa ini tidak hanya untuk keberhasilan program kerja yang telah direncanakan, tetapi juga untuk keselamatan dan kesejahteraan seluruh umat di lingkungan Santo Stefanus, agar setiap kegiatan dapat berjalan lancar dan memberikan berkat bagi semua.
Dengan semangat yang tinggi dan komitmen yang kuat, para pengurus Lingkungan Santo Stefanus berharap program-program yang telah disusun dapat terlaksana dengan baik, membawa manfaat bagi jemaat, dan semakin mempererat hubungan antar sesama umat di Paroki Marganingsih Kalasan.

Suasana Pertemuan Pengurus Lingkungan Santo Stefanus

Perayaan Natal Bersama Wilayah Don Bosco

Pada hari Minggu, 19 Januari 2025, Gereja Santa Maria Bunda Allah Maguwo menyelenggarakan perayaan Natal bersama wilayah Don Bosco yang dihadiri oleh umat dari empat lingkungan, yaitu Lingkungan Petrus, Paulus, Monica, dan Theresia. Perayaan yang berlangsung dengan penuh sukacita ini dihadiri oleh sekitar 125 orang, baik dari kalangan muda, dewasa, maupun keluarga.

Acara dimulai dengan renungan Natal yang dipimpin oleh Romo Ryan. Dalam renungannya, Romo Ryan mengajak seluruh umat untuk merenungkan kembali makna kelahiran Yesus Kristus yang membawa damai, kasih, dan pengharapan bagi dunia. Renungan yang penuh hikmah ini menyentuh hati para jemaat dan membangkitkan semangat Natal yang sejati, yakni berbagi kasih dan kebaikan kepada sesama.

Setelah renungan, acara dilanjutkan dengan berbagai kegiatan yang menyenangkan, seperti lomba-lomba yang melibatkan semua kelompok usia, dari anak-anak hingga orang dewasa. Kegiatan lomba ini menciptakan suasana kebersamaan yang hangat dan penuh keceriaan. Ada juga pembagian door prize sebagai bentuk syukur dan kebahagiaan atas berkat yang diterima sepanjang tahun. Hadiah-hadiah yang dibagikan semakin menambah semangat dan keceriaan di antara para peserta.

Perayaan Natal bersama wilayah Don Bosco ini tidak hanya sekadar merayakan kelahiran Kristus, tetapi juga mempererat hubungan antarlingkungan dan memperkuat semangat kebersamaan dalam komunitas gereja. Semoga perayaan ini menjadi momen untuk semakin meneguhkan iman dan kasih di tengah keluarga besar Gereja Santa Maria Bunda Allah Maguwo, serta menginspirasi umat untuk terus membawa cahaya Natal dalam kehidupan sehari-hari.

Lingkungan Bramin Jadwalkan Ibadat Bahasa Jawa di 2025

Rapat pengurus Lingkungan Bramin, 21 Januari 2025

Sembahyangan rutin Lingkungan Brayat Minulya (Bramin) pada tahun 2025 akan diisi dengan ibadat dalam bahasa Jawa setiap Kamis minggu kedua. Kegiatan ini menjadi bagian dari rencana program kerja yang disusun para pengurus lingkungan pada Selasa, 21 Januari 2025, bertempat di kediaman Ibu Aryati Rob Sugiyanto.

Ide melaksanakan ibadat berbahasa Jawa muncul sebagai upaya melestarikan dan mengenalkan ritual peribadatan dalam bahasa Jawa kepada umat lingkungan, khususnya kepada remaja dan OMK sebagai generasi muda penerus Gereja.

Setiap umat lingkungan yang bisa berbahasa Jawa didorong untuk dapat memimpin ibadat tersebut. Bila petugas ibadat merasa kesulitan, pengurus lingkungan akan memfasilitasi dengan teks berbahasa Jawa yang sudah disiapkan sehingga petugas cukup membaca teks untuk memimpin ibadat.

Selain ibadat bahasa Jawa, salah satu kegiatan lingkungan yang akan dilaksanakan pada tahun ini adalah ziarah ke Gua Maria Tritis. Kegiatan ini direncanakan berlangsung pada bulan Agustus atau September, dengan pertimbangan memberikan cukup waktu bagi umat untuk menabung serta bulan-bulan tersebut tempat ziarah tidak terlalu dipadati pengunjung.

Ramah tamah usai rapat program kerja

Tak hanya soal sembahyangan dan ziarah, pengurus lingkungan juga bersepakat menghidupkan kembali pertemuan rutin ibu-ibu lingkungan yang vakum sejak pandemi. Pertemuan rutin sebulan sekali ini akan dilaksanakan bersamaan dengan jadwal sembahyangan yang dimulai bulan Februari 2025.

Berhubung keterbatasan waktu, belum semua rencana program kerja tuntas dibahas dalam rapat malam itu. Para pengurus akan mengagendakan pertemuan lanjutan untuk mendiskusikan program kerja 2025 selengkapnya. Pertemuan malam itu kemudian ditutup dengan ramah tamah sederhana penuh keakraban.