Sabtu 4 oktober 2025, pagi hari yang penuh berkat, Stasi Maguwo memulai sebuah langkah baru dalam pelayanan pastoral umat lanjut usia. Melalui prakarsa TIM PIUL Stasi Maguwo, diadakanlah kegiatan senam lansia perdana yang berlangsung dengan penuh semangat dan sukacita.

Sejak pagi, sekitar 40 orang lansia sudah hadir dengan wajah penuh kegembiraan. Meski usia mereka tidak lagi muda, semangat yang terpancar begitu luar biasa. Kehadiran mereka menjadi tanda nyata bahwa tubuh adalah bait Roh Kudus, yang patut dirawat dengan sukacita dan syukur.
Dipandu oleh Bapak Kusno, acara senam dimulai dengan gerakan pemanasan sederhana. Lalu, dilanjutkan dengan senam Ling Tien Kung, sebuah rangkaian gerakan lembut yang berasal dari negeri Tiongkok dan sangat cocok bagi lansia. Gerakan demi gerakan dijalani dengan penuh kesungguhan. Bukan sekadar menggerakkan tubuh, tetapi juga melatih ketenangan batin, kelenturan jiwa, dan kesadaran akan anugerah kesehatan yang masih diberikan Tuhan.

Keceriaan begitu terasa. Sesekali tawa kecil terdengar ketika ada peserta yang salah gerakan atau agak terlambat mengikuti. Namun, justru di situlah keindahannya: dalam kebersamaan, semua perbedaan dirangkul dengan sukacita. Senam ini bukan hanya untuk menguatkan jasmani, tetapi juga untuk mempererat tali persaudaraan umat beriman di Stasi Maguwo.


Setelah sesi senam, para peserta diajak beristirahat sejenak. Suasana menjadi semakin hangat ketika alunan lagu “Jogja Istimewa” mengiringi kebersamaan. Lagu itu seakan menjadi simbol bahwa kebersamaan umat, khususnya para lansia, adalah sesuatu yang istimewa dan patut dirayakan dengan penuh rasa syukur.
Kegiatan ini menjadi tanda nyata bahwa Gereja bukan hanya tempat berdoa, tetapi juga ruang hidup bersama yang menghadirkan sukacita, kesehatan, dan persaudaraan. Senam lansia perdana ini menjadi awal yang penuh harapan. Semoga dapat dilaksanakan secara rutin, sehingga para lansia senantiasa diberi semangat untuk menjaga kesehatan, merawat tubuh sebagai anugerah Allah, serta memperdalam persaudaraan dalam iman.




Akhirnya, kegiatan sederhana ini menjadi sebuah ungkapan syukur: bahwa di usia senja sekalipun, umat tetap dapat menghadirkan semangat hidup, kebahagiaan, dan doa dalam setiap gerakan tubuh. Dengan tubuh yang sehat dan hati yang gembira, para lansia Stasi Maguwo pun diajak untuk terus memuliakan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.