Tulisan kesaksian iman ini ditulis oleh Maria Verawati Alvares sebagai ungkapan syukur atas karya Tuhan yang nyata dalam diri almarhum Mas Yuda. Dalam doa dan perjumpaan sederhana di kamarnya, tampak betapa indahnya hidup yang dipersembahkan kepada Allah melalui altar kecil, kidung pujian, dan kesetiaan dalam doa. Semoga melalui kesaksian ini, kita semua diajak untuk semakin menyadari bahwa kasih Tuhan bekerja dengan cara yang lembut namun mendalam, bahkan dalam ruang-ruang sederhana kehidupan sehari-hari.
Bapak, Ibu, dan rekan muda saat ini Saya bersama dengan Suster Yohanina,OP dan Bapak Ibu Gusadi (orang tua mas Yuda) berada di dalam kamar mas Yuda untuk berdoa bersama.


Luar biasa keren dan hebat mas Yuda.
Berikut adalah foto Altar Mini tempat biasa mas Yuda selalu berdoa di dalam kamarnya. Sungguh tertata rapi, lengkap dengan lilin, salib, patung Yesus dan keluarga Kudus serta buku2 doa.

Dan luar biasa menginspirasi kita semua. Ternyata mas Yuda juga punya bakat dan kebiasaan atau bisa bermain keyboard. Dia adalah pribadi muda yang rendah hati dan penuh spiritual.

Di dalam kamarnya ada keyboard dimana sudah menjadi kebiasaannya setelah berdoa di depan Altar Mini tersebut dia bersenandung menyanyikan kidung pujian terutama saat dia ingin berangkat ke Gereja.
Yuda, kamu keren banget.. Terimakasih sudah menjadi inspirator dan guru kami
(Saya sudah mendapatkan ijin dari keluarga untuk membagikan warta baik ini kepada Bapak, Ibu, dan rekan muda)