Ziarah Suara dan Doa – Sebuah Perjalanan Iman

Dalam semangat kebersamaan dan iman yang terus menyala, 5 april 2025 tim soundsystem GMBA memulai perjalanan ziarah rohani ke sembilan tempat suci, menapaki jejak-jejak kasih Tuhan dalam keheningan dan doa. Ziarah ini bukan hanya perjalanan fisik, tapi juga perjalanan batin, menyatu dalam syukur, harapan, dan pembaruan diri.

  1. Ibu Maria Damparing Kawicaksanan (Turi Sleman)
    Perjalanan dimulai dengan menapaki jalan sejuk di lereng Merapi, menuju tempat yang penuh damai: Ibu Maria Damparing Kawicaksanan. Di tengah hijaunya alam, kami memulai doa, menyerahkan niat dan permohonan di bawah naungan Bunda yang penuh kebijaksanaan.
  2. Sendang Sono (Kalibawang Kulonprogo)
    Lalu kami melangkah ke “Lourdes-nya Indonesia”, Sendang Sono. Di tempat ini, kami merefleksikan sejarah iman dan ketekunan misionaris, seraya membasuh hati dengan air sendang yang menyegarkan jiwa.
  3. Bunda Maria Penolong Abadi (Minggir Sleman)
    Dalam keheningan yang teduh, kami tiba di tempat ziarah Bunda Maria Penolong Abadi. Di sini, kami membawa segala beban hidup untuk dititipkan pada Bunda yang tak pernah lelah menolong anak-anaknya.
  4. Jatiningsih (Klepu Sleman)
    Suasana syahdu menyambut di Jatiningsih. Deretan pohon jati menjadi saksi keheningan doa-doa yang kami panjatkan. Kami memohon keteguhan iman dalam menjalani panggilan hidup sehari-hari.
  5. Jurang Metes (Sedayu Bantul)
    Jurang Metes memberikan nuansa alam yang memukau. Di tengah denting air dan udara sejuk, kami merenungkan makna pertobatan dan kesetiaan dalam mengikuti Kristus, Sang Jalan, Kebenaran, dan Hidup.
  6. Candi Maria (Sedayu Bantul)
    Tak jauh dari sana, Candi Maria menawarkan keheningan khas tempat ziarah. Dalam balutan arsitektur yang unik, kami merasakan kehadiran Maria sebagai Ibu Gereja yang selalu menyertai perjalanan umatnya.
  7. Gua Maria Semanggi (Kasongan Bantul)
    Di tengah kehidupan seni Kasongan, Gua Maria Semanggi menjadi tempat hening yang membumi. Kami bersyukur atas karya-karya kami dan memohon agar setiap pelayanan kami—termasuk dalam bidang soundsystem—senantiasa menjadi berkat.
  8. Wajah Yesus (Pajangan Bantul)
    Kami kemudian menghadap Wajah Yesus di Pajangan, tempat kontemplatif yang menghadirkan kedekatan pribadi dengan Sang Penebus. Tatapan-Nya mengajak kami merenung dan memperbarui diri dalam kasih dan pengampunan.
  9. Ganjuran (Bambanglipuro Bantul)
    Ziarah ditutup di Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran, simbol perjumpaan antara iman dan budaya. Di altar Jawa yang agung, kami menutup perjalanan dengan misa syukur, memohon berkat untuk karya, keluarga, dan seluruh kehidupan kami.

Ziarah ini menjadi pengalaman spiritual yang mendalam. Lewat setiap langkah, doa, dan perhentian, kami disegarkan dalam iman dan persaudaraan. Semoga kasih Tuhan yang kami alami sepanjang perjalanan ini terus memancar lewat pelayanan kami, tak hanya dalam suara yang terdengar, tapi juga dalam hati yang tersentuh.



Ibadat Sabda Bulan Februari 2025 dan Ruwahan Lingkungan Santo Stefanus

Pada hari Sabtu tanggal 15 Februari 2025, suasana penuh khidmat dan kebersamaan hadir di rumah Bapak Budi Wiranto, tempat diadakannya ibadat sembahyangan lingkungan dan ibadat ruwahan lingkungan Santo Stefanus. Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 20 warga lingkungan Santo Stefanus yang dengan semangat mengikuti rangkaian doa bersama. Ibadat dimulai dengan lantunan doa yang dipimpin oleh Bapak Yohanes Sudiharto. Suara beliau yang tenang dan penuh penghayatan memandu setiap jemaat untuk memasuki suasana doa dengan penuh kekhusyukan.

Setelah ibadat sembahyangan, acara dilanjutkan dengan doa Ruwahan yang dipimpin oleh Bapak Fred Wibowo. Ruwahan adalah sebuah tradisi Jawa yang bertujuan untuk mendoakan para leluhur yang telah meninggal, sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur atas jasa-jasa mereka. Dalam doa ini, warga lingkungan Santo Stefanus bersama-sama membacakan nama-nama arwah leluhur yang sudah meninggal untuk mengungkapkan rasa syukur, meminta perlindungan, serta berdoa agar arwah para leluhur mendapatkan pengampunan dosa dan mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan.

Kegiatan ini bukan hanya sekadar doa, tetapi juga menjadi momen untuk mempererat tali persaudaraan di antara warga lingkungan Santo Stefanus. Melalui kebersamaan dalam doa, mereka memperlihatkan rasa saling mendukung dan peduli, baik untuk diri sendiri, keluarga, maupun untuk para leluhur yang telah mendahului.

Semoga kegiatan ini membawa berkat dan damai bagi seluruh warga Santo Stefanus, serta menjadi pengingat bahwa doa bersama dan tradisi leluhur memiliki makna yang mendalam dalam kehidupan beragama dan sosial kita.

Pertemuan Paguyuban Ibu-Ibu Lingkungan Santo Stefanus bulan Februari 2025

Pada hari Minggu, tanggal 16 Februari 2025, Paguyuban Ibu-ibu Lingkungan Santo Stefanus kembali mengadakan kegiatan rutin bulanan yang bertempat di kediaman Ibu Hendrik Legoh. Kegiatan ini berlangsung dalam suasana penuh kekeluargaan dan semangat kebersamaan.

Acara dimulai dengan doa Rosario yang dipimpin secara bergiliran oleh anggota, sebagai bentuk ungkapan syukur dan permohonan berkat bagi keluarga serta lingkungan. Doa bersama ini menjadi momen penguatan iman dan sarana mempererat tali persaudaraan antar ibu-ibu di lingkungan.

Setelah doa Rosario, dilanjutkan dengan kegiatan menabung serta simpan pinjam yang merupakan bagian dari program pemberdayaan ekonomi kecil bagi anggota. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun kemandirian finansial dan memperkuat solidaritas antar sesama anggota paguyuban.

Selain kegiatan rutin tersebut, pertemuan kali ini juga membahas persiapan tugas penting lingkungan, yaitu “caos dhahar Romo” yang dijadwalkan pada tanggal 2 Maret 2025. Para ibu secara bersama-sama menyusun pembagian tugas, mulai dari konsumsi, perlengkapan, hingga koordinasi dengan pihak gereja. Diskusi berlangsung aktif dan penuh semangat, menunjukkan komitmen dan tanggung jawab para ibu dalam mendukung kegiatan lingkungan dan paroki.

Pertemuan ditutup dengan ramah tamah dan santap bersama, mencerminkan semangat kasih, kebersamaan, dan pelayanan yang menjadi ciri khas Paguyuban Ibu-ibu Lingkungan Santo Stefanus.

Semoga semangat pelayanan dan persaudaraan ini terus tumbuh dan menjadi berkat bagi semua.

Ibadat Sabda Lingkungan Stefanus Bulan Januari 2025

Pada tanggal 24 Januari 2025, Lingkungan Santo Stefanus menyelenggarakan Ibadat Sabda yang penuh makna di rumah Ibu Emerentiana Sri Daruningsih. Acara ini dipimpin oleh Bapak Yohanes Sudiharto dan dihadiri oleh 17 orang warga lingkungan Santo Stefanus.
Dalam suasana yang penuh kekhidmatan, para peserta mengikuti rangkaian ibadat dengan khusyuk. Doa dan refleksi yang dipanjatkan selama ibadat mengangkat intensi untuk keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan semua warga lingkungan Santo Stefanus. Suasana kekeluargaan terasa begitu hangat, mencerminkan kebersamaan dan semangat saling mendukung yang menjadi nilai inti komunitas.
Pemilihan rumah Ibu Emerentiana Sri Daruningsih sebagai tempat ibadat memberikan nuansa yang hangat dan intim, mendukung terlaksananya ibadat yang khidmat dan penuh doa. Bapak Yohanes Sudiharto sebagai pemimpin ibadat memberikan pesan-pesan inspiratif yang meneguhkan semangat iman warga.
Partisipasi aktif dari warga lingkungan menjadi salah satu aspek yang membuat ibadat ini berlangsung dengan baik. Kehadiran 17 orang yang turut serta dalam ibadat menjadi wujud nyata komitmen komunitas untuk terus mempererat hubungan spiritual dan sosial antarwarga.
Ibadat Sabda ini tidak hanya menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan tetapi juga menjadi momen refleksi bersama untuk memohon berkat bagi keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan lingkungan Santo Stefanus. Dengan semangat kebersamaan yang tinggi, diharapkan pertemuan-pertemuan seperti ini dapat terus terjalin dan memberikan manfaat spiritual bagi seluruh warga lingkungan.
Semoga doa-doa yang telah dipanjatkan dalam Ibadat Sabda ini menjadi kekuatan dan perlindungan bagi seluruh warga Lingkungan Santo Stefanus sepanjang tahun 2025.


Misa Memule Mengenang 1 Tahun Berpulangnya Ibu R. Ngt Elizabeth Soeryaningsih

Pada Jumat, 31 Januari 2025, telah dilaksanakan Misa Memule untuk memperingati satu tahun berpulangnya Ibu R. Ngt Elizabeth Soeryaningsih. Misa ini dipersembahkan secara khusyuk oleh Romo Yos Bintoro Pr dan Romo V. Indra Sanjaya Pr di Perum Kadisoka Asri Blok M-3, Kadisoka. Sekitar 90 umat hadir dalam perayaan ini, yang berasal dari berbagai lingkungan, yaitu Stefanus, Gregorius, Bartolomeus, dan Antonius.

Misa dimulai pada pukul 18.00 WIB dengan suasana penuh kekhidmatan. Umat yang hadir menyatu dalam doa dan lagu-lagu pujian, menciptakan suasana yang penuh kasih dan harapan. Dalam homilinya, Romo Indra Sanjaya Pr Pr mengingatkan pentingnya mengenang dan mendoakan jiwa orang yang telah berpulang. Beliau menekankan bahwa peringatan seperti ini bukan hanya sebagai bentuk kasih sayang kepada almarhumah, tetapi juga sebagai kesempatan untuk merenungkan makna hidup dan kematian dalam terang iman Kristiani.

Romo Yos Bintoro Pr melanjutkan dengan doa khusus untuk Ibu R. Ngt Elizabeth Soeryaningsih. Beliau mengajak seluruh umat untuk terus mendoakan arwah beliau agar mendapatkan tempat yang damai di sisi Tuhan. Momen ini menjadi saat yang penuh haru, di mana banyak umat terlihat menundukkan kepala dengan doa tulus.

Perayaan misa ini ditutup dengan berkat penutup dan doa bersama yang dipimpin oleh kedua romo. Setelah misa, umat berkesempatan untuk bersilaturahmi dan saling menguatkan dalam suasana kekeluargaan. Kehadiran para umat dari berbagai lingkungan menunjukkan solidaritas dan cinta kasih yang mendalam dalam komunitas Gereja.

Acara ini tidak hanya menjadi momen peringatan bagi keluarga almarhumah, tetapi juga menjadi pengingat akan nilai-nilai kebersamaan, iman, dan kasih yang terus hidup dalam komunitas umat beriman. Semoga doa dan peringatan ini membawa ketenangan bagi keluarga yang ditinggalkan serta damai abadi bagi jiwa Ibu R. Ngt Elizabeth Soeryaningsih. Tuhan memberkati.

Pertemuan Pengurus Lingkungan Santo Stefanus Stasi Maria Bunda Allah Maguwo Paroki Marganingsih Kalasan

Pada tanggal 15 Januari 2025, pengurus Lingkungan Santo Stefanus Stasi Maria Bunda Allah Maguwo Paroki Marganingsih Kalasan mengadakan pertemuan penting di rumah Bapak Franz Sarjiyana, Ketua Lingkungan Santo Stefanus. Pertemuan ini dihadiri oleh 13 orang pengurus lingkungan dan bertujuan untuk membahas program kerja Lingkungan Santo Stefanus sepanjang tahun 2025. Berbagai rencana kegiatan yang berfokus pada spiritualitas, pelayanan, dan tanggung jawab sosial di gereja dan masyarakat sekitar dibahas dengan penuh semangat.
Agenda Pertemuan
Pertemuan dimulai dengan sambutan dari Bapak Franz Sarjiyana, yang mengingatkan para pengurus tentang pentingnya kerjasama dan koordinasi dalam menjalankan program kerja lingkungan. Pada kesempatan ini, berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan sepanjang tahun 2025 dibahas secara mendetail, dan setiap pengurus diberikan penjelasan mengenai peran serta tanggung jawabnya dalam mendukung kelancaran kegiatan tersebut.
Program Kerja Lingkungan Santo Stefanus 2025
1. Ibadat Lingkungan Salah satu agenda utama yang dibahas adalah ibadat lingkungan, yang menjadi bagian penting dari kehidupan rohani di Lingkungan Santo Stefanus. Ibadat lingkungan diharapkan menjadi sarana untuk mempererat kebersamaan dan meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar, serta menjadi bentuk ungkapan syukur dan doa bagi kelestarian alam.
2. Misa Lingkungan Program kerja lainnya adalah misa lingkungan yang akan dilaksanakan secara rutin. Misa lingkungan menjadi kesempatan untuk memperdalam iman sekaligus memperkuat rasa kebersamaan antar anggota lingkungan.
3. Tugas-Tugas Rutin di Gereja Stasi Pengurus lingkungan juga membahas tugas-tugas rutin yang harus dijalankan di Gereja Stasi Maria Bunda Allah, seperti:
o Koor: Melaksanakan tugas sebagai koor dalam misa-misa yang diadakan di gereja.
o Among Tamu: Menyambut dan melayani tamu yang datang ke gereja.
o Scanner: Menyediakan layanan scan bagi umat yang membutuhkan.
o Jaga Teks Misa: Mengelola dan menjaga kelancaran pelaksanaan teks misa.
o Tata Bunga: Bertanggung jawab atas penataan bunga di gereja, menciptakan suasana yang indah dan penuh berkat.
o Koor Wilayah: Mengorganisir koor di tingkat wilayah untuk misa dan kegiatan lainnya.
4. Kegiatan-Kegiatan Spesial Selain kegiatan rutin, pengurus juga merencanakan berbagai kegiatan spesial untuk tahun 2025, yang diharapkan dapat memperkuat solidaritas umat, serta mengembangkan kehidupan spiritual mereka. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain:
o Bulan Maria dan Bulan Rosario: Menjadi waktu khusus untuk mendoakan dan merayakan kedekatan umat dengan Bunda Maria.
o Ruwahan: Merayakan tradisi budaya lokal yang menggabungkan doa untuk leluhur dengan kegiatan sosial di lingkungan sekitar.
o Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN): Mengadakan kegiatan yang berfokus pada pembacaan dan pemahaman Kitab Suci secara lebih mendalam.
o Aksi Puasa Pembangunan (APP): Melakukan aksi sosial dan penggalangan dana untuk mendukung pembangunan dan kegiatan sosial di gereja serta masyarakat.
Penutupan
Pertemuan ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh salah satu pengurus. Doa ini tidak hanya untuk keberhasilan program kerja yang telah direncanakan, tetapi juga untuk keselamatan dan kesejahteraan seluruh umat di lingkungan Santo Stefanus, agar setiap kegiatan dapat berjalan lancar dan memberikan berkat bagi semua.
Dengan semangat yang tinggi dan komitmen yang kuat, para pengurus Lingkungan Santo Stefanus berharap program-program yang telah disusun dapat terlaksana dengan baik, membawa manfaat bagi jemaat, dan semakin mempererat hubungan antar sesama umat di Paroki Marganingsih Kalasan.

Suasana Pertemuan Pengurus Lingkungan Santo Stefanus